

Jadi, kalau ngomongin street style, pasti udah nggak asing lagi kan di telinga kita? Street style bukan cuma soal pakaian, tapi lebih ke cara kita mengekspresikan diri lewat apa yang kita kenakan. Itu kayak semacam bahasa tubuh, tapi dalam bentuk fashion. Kadang, kamu nemuin outfit yang keliatan banget inspirasi dari jalanan, kan? Gue pernah, deh, ngalamin sendiri bagaimana street style bisa jadi cara gue untuk keluar dari zona nyaman.
Buat gue, street style itu kayak mode yang nggak terikat sama aturan baku. Sebelum masuk ke detail outfit, kita harus ngerti dulu apa sih esensi dari street style itu. Dulu banget, street style dimulai di jalanan kota besar kayak New York dan Paris, di mana orang-orang dengan gaya unik mereka, mulai dari baju oversized, sneakers, hingga aksesori yang super kreatif, mulai muncul. Hal yang menarik adalah, ini adalah cara bagi individu untuk menunjukkan kepribadiannya tanpa batasan.
Kesalahan Umum yang Sering Dilakuin
Nah, waktu pertama kali coba street style, gue juga sempat banget bingung. Kayak, mau pake apa yang keren tapi nggak ngerasa awkward? Salah satu hal yang gue pelajarin itu, jangan terlalu maksa buat pake sesuatu yang nggak sesuai sama diri kita. Misalnya, dulu gue pernah coba banget ikutin tren baju oversized, tapi ternyata nggak cocok sama tubuh gue yang nggak terlalu tinggi. Hasilnya? Gue merasa kehilangan bentuk tubuh dan nggak nyaman.
Jadi, tips pertama yang gue dapetin adalah: Kenali bentuk tubuh dan sesuaikan dengan fashion yang kamu pilih. Kalo kamu punya tubuh tinggi, pasti banyak pilihan outfit yang bisa kamu pake, tapi kalo kamu lebih pendek, bisa coba pilih pakaian dengan garis vertikal atau atasan yang agak ngepas biar nggak tenggelam. Jangan takut untuk eksperimen, tapi tetap realistis dengan apa yang cocok buat diri kamu.
Sneakers: Elemen Kunci Street Style
Ngomongin street style, nggak bisa lepas dari sneakers. Sneakers udah jadi simbol dari street style itu sendiri. Dulu, sepatu-sepatu fancy itu cuma buat olahraga, tapi sekarang, udah jadi statement fashion di seluruh dunia. Dulu gue selalu pake sneakers murah, yang penting nyaman, sampai akhirnya gue ngeh kalau beberapa sepatu itu punya nilai tambah—seperti branding atau kolaborasi dengan desainer ternama. Gue mulai belajar kalau sneakers nggak cuma nyaman, tapi juga bisa meningkatkan penampilan secara keseluruhan.
Sebagai contoh, pernah waktu gue lagi jalan ke mall, ketemu seorang teman lama yang tiba-tiba bilang, “Bro, sepatu lo keren banget, kayak baru keluar dari acara fashion week!” Padahal, itu sepatu yang gue beli karena nyari yang nyaman buat jalan. Jadi ternyata, meskipun kita nggak jadi fashionista beneran, street style itu bisa jadi cara buat memberi kesan tanpa harus banyak effort.
Layering yang Bikin Gaya Makin “Nendang”
Street style itu identik banget dengan layering. Apalagi kalau lagi musim transisi, kayak antara musim panas ke musim hujan, layering jadi cara praktis buat tetap nyaman. Gue sendiri pernah berusaha bikin layering yang kelihatan simpel, misalnya pake hoodie, jaket denim, terus sepatu yang santai. Ternyata, setelah beberapa kali coba, layering bukan cuma tentang menambah banyak lapisan, tapi lebih ke mix and match yang kreatif.
Misalnya, lo bisa coba jaket bomber dengan t-shirt graphic, dipaduin dengan celana cargo dan sepatu kasual. Nggak perlu mahal-mahal, yang penting bisa menonjolkan kepribadian lo lewat gaya pakaian. Gue pernah banget ngeliat beberapa orang yang pakai baju hitam polos tapi justru aksesori seperti tas atau sepatu mereka yang memberikan “wow” factor.
Menggali Inspirasi di Jalanan
Gue sering banget cari inspirasi buat gaya baru di Instagram atau Pinterest, tapi street style sesungguhnya justru gue temuin di jalanan. Kadang gue ketemu orang-orang dengan outfit yang nggak dipikirin ribet, tapi tetep keren. Misalnya, gue ngeliat seseorang yang pake jaket kulit tua yang udah kelihatan banget vintage-nya, dipaduin dengan celana chino yang terkesan rapi. Gaya itu keliatan effortless, tapi sebenernya penuh perhitungan.
Ini penting banget karena street style itu soal kepercayaan diri. Kalo lo pede sama apa yang lo pake, orang lain bakal ngeliatnya juga beda. Gue juga pernah pake outfit yang menurut gue nggak cocok, dan langsung ngerasa rendah diri, tapi ketika mulai nyobain gaya yang lebih sesuai sama kepribadian, hasilnya malah bikin gue lebih nyaman dan percaya diri.
Street Style di Indonesia: Kearifan Lokal dalam Fashion
Di Indonesia, street style juga berkembang dengan cara yang unik. Banyak anak muda yang mulai menggabungkan unsur lokal dalam gaya mereka, kayak baju batik, sarung, atau aksesori etnik yang dipadupadankan dengan streetwear. Gue suka banget lihat bagaimana anak-anak muda di Jakarta atau Bali bisa menggabungkan batik dengan sneakers edisi terbatas dan tetap tampil stylish.
Dari pengalaman gue, kunci utama dalam street style itu adalah eksperimen dan jangan takut untuk berbeda. Kita hidup di dunia yang makin terbuka, jadi kenapa nggak coba bawa unsur lokal ke dalam gaya kita, kan?
Final Thoughts: Street Style Itu Tentang Ekspresi
Poin terakhir yang harus gue bilang adalah, street style itu sebenernya bukan cuma soal tren atau pakaian mahal. Itu lebih ke bagaimana kita mengekspresikan diri lewat apa yang kita kenakan. Gue selalu percaya, ketika lo nyaman dengan apa yang lo pake, itu akan tercermin di cara lo bergerak dan berinteraksi sama orang lain. Kalo lo sering denger kalimat “fashion is art”—gue rasa itu bener banget, terutama dalam konteks street style. Karena gaya itu adalah kanvas lo, yang lo hiasi dengan apa yang lo suka.
Jadi, kalau lagi galau cari gaya, coba aja jalan-jalan di sekitar lo, liat outfit orang lain, dan lihat apa yang bisa lo adaptasi atau bikin sendiri. Siapa tahu, lo malah menemukan gaya yang selama ini lo cari.
Hi, this is a comment. To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in…